
Puasa menjadi menjadi rukun Islam ketiga dan tentunya puasa ramadhan adalah wajib untuk seorang muslim. Puasa adalah tindakan sukarela untuk tidak makan, minum, atau keduanya, tidak melakukan perbuatan buruk dan segala macam hal yang bisa membatalkan puasa yang melakukanya dalam periode waktu tertentu. Tapi melakukan hubungan suami istri siang hari pada bulan ramadhan adalah perbuatan yang tidak seharusnya terjadi, dan tertunya kamu harus mengetahui cara mengganti puasa suami dan istri yang berhubungan pada siang hari.
Dalam ajaran Islam puasa berlangsung dari mulai terbit fajar sampai terbenamnya matahari. Perintah Allah SWT untuk berpuasa juga terdapat dalam ayat Al-Quran Surat Al Baqarah ayat 183 yang berbunyi:
??????????? ?????????? ????????? ?????? ?????????? ?????????? ????? ?????? ????? ?????????? ???? ?????????? ??????????? ????????????
Artinya:
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa, (Q.S. Al Baqarah : 183).
Kontak : 0812-3008-1664 / 0811-3211-445 (WA)
Contents
Puasa adalah untuk Alloh
Perlu diingat amal ibadah dari puasa adalah untuk Allah SWT sehingga Allah SWT melipatgandakan pahalanya. Hal ini tertuang melalui sebuah hadist dari Abu Hurairah. Rasulullah bersabda, Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan hingga tujuh ratus kali lipat, namun ada pengecualian yaitu amalan puasa yang mana itu adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi. (HR. Bukhari no. 1904, 5927 dan Muslim no. 1151).
Namun puasa tidak hanya untuk menahan rasa lapar dan haus saja. Orang yang sedang berpuasa juga adalah harus untuk menahan hawa nafsu. Imam Al-Ghazali, dalam Ihya Ulumiddin (Juz 3, halaman 85) menjelaskan manfaat puasa saat perut dalam kondisi lapar. Pada saat kondisi perut lapar menurut Imam Ghazali bisa menaklukkan hawa nafsu yang menjerumuskan seseorang ke dalam perbuatan maksiat. Menurut Imam Ghazali, sumber utama perbuatan maksiat adalah hawa nafsu yang ada di dalam diri manusia. Sementara bahan bakar hawa nafsu tersebut adalah makanan. Dengan kita menekan nafsu makan, maka kita bisa menekan hawa nafsu juga.
Menahan Hawa Nafsu Puasa
Kemampuan menahan hawa nafsu dari tiap orang bisa berbeda-beda. Sehingga bisa saja saat sedang melakukan puasa justru tergoda untuk melakukan hal yang hal yang menjadi larangan untuk dilakukan saat berpuasa. Salah satu hal yang menjadi larangan tersebut bisa terjadi oleh pasangan suami istri yang melakukan hubungan suami istri pada siang hari padahal mereka tahu sedang berpuasa. Hal ini tentu membatalkan puasa yang sedang mereka jalani.
Lalu bagaimana cara mengganti puasa suami istri yang berhubungan pada siang hari? Cara mengganti puasa suami istri yang berhubungan pada siang hari adalah wajib untuk membayar kafarat jima. Dalam Ensiklopedi Hukum Islam, kafarat memiliki makna sebagai denda yang wajib di tunaikan oleh seseorang karena melakukan perbuatan dosa. Khusus untuk kafarat jima ini merupakan denda akibat dari kesengajaan membatalkan puasa karena melakukan hubungan suami istri yang sudah menikah pada siang hari saat puasa Ramadhan.
Terkait besaran kafarat jima ini pernah di riwayatkan oleh Abu Hurairah ketika Rasulullah dan para sahabat sedang duduk. Datanglah seorang laki-laki yang melakukan hubungan suami istri padahal ia sedang berpuasa.
Cerita tentang Hubungan suami istri tetapi sedang berpuasa
Rasulullah bertanya kepada lelaki tersebut, Apakah kamu bisa membebaskan seorang budak? Ia menjawab tidak bisa.
Kemudian Rasulullah bertanya kembali Bisakah kamu melakukan puasa selama dua bulan berturut-turut?
Lelaki itu menjawab tidak bisa. Rasulullah bertanya kembali kepada lelaki itu Dapatkah kamu memberi makan enam puluh orang miskin?
Lalu, ia pun menggeleng dan berkata tidak bisa.
Mendengar jawaban tersebut, Rasul termenung yang kemudian membawakan keranjang penuh kurma dan memberikan kepada laki-laki tersebut untuk disedekahkan.
Laki-laki itu bertanya Haruskah aku sedekahkan kepada orang yang lebih miskin dariku? Demi Allah, tidak ada orang di antara Madinah ini yang lebih miskin dariku wahai Rasulullah. Nabi Kembali tersenyum dan berkata Berikanlah ini kepada keluargamu.
Berdasarkan riwayat tersebut, Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa cara mengganti puasa suami istri yang berhubungan pada siang hari bukan dengan cara memilih mana yang bisa di lakukan, tapi harus di lakukan dari yang paling sulit. Karena tiga cara mengganti puasa suami istri yang berhubungan pada siang hari membayar kafarat jima dilakukan berdasarkan skala prioritas, bukan secara skala opsional. Artinya jika kafarat pertama tidak mampu baru berpindah ke kafarat kedua. Begitu pula untuk kafarat kedua dan ketiga. Urutan skala prioritas kafarat jima adalah sebagai berikut:
-
Membebaskan Budak
Membebaskan seorang budak namun saat ini sudah tidak bisa, karena sudah tidak ada lagi perbudakan.
-
Melakukan puasa selama dua bulan berturut-turut.
Apabila melakukan puasa selama 2 bulan berturut-turut, Kemudian puasa di batalkan pada hari yang ke 59 dengan sengaja tanpa penyebab, Apapun maka puasanya harus di ulang lagi dari hitungan pertama. Namun apabila batal karena sakit maka puasanya tetap dihitung sesuai dengan yang sudah dilaksanakan.
-
Memberi makan fakir miskin sebanyak 60 orang.
Sebelum akhirnya memilih pilihan ketiga ini dalam membayar kafarat jima pasangan suami istri harus melakukan puasa 2 bulan berturut-turut terlebih dahulu.
Demikianlah urutan membayar kafarat jima atau membayar denda puasa suami istri yang berhubungan pada siang hari. Semoga dengan artikel ini bisa membantu pasangan-pasangan yang lalai akan puasanya. Dan sebagai suami istri dalam keadaan berpuasa namun ingin melakukan hubungan suami istri harus ada salah satu yang secara sadar mengingatkan pasangannya untuk Kembali fokus beribadah supaya tidak terkena kifarat jima. Sekian dan semoga bermanfaat!